Sabtu, 13 Februari 2010

noda 365

dalam hari ini ryan lalai melaksanakan project#365

moga ga kejadian lagi

hehehe. . .





maaf untuk selasa, 9februari2010
29-365

nafas kering

panas menyengat
hilang sejuk
sempit ruang nafas
ikat leher
sesakkan dada

kembalikan nafas kami!!!
para tikus gerogoti paru-paru kami
demi lahap uang korbankan masa depan
karena hutan bukan warisan
anak cucu yang jadikan itu titipan

nafas semakin kering tiupkan angin
panaskan situasi dan segala kondisi
semakin mudah membakarkan emosi
semua berasal dari atmosfer gersang hilangnya hutan






Senin, 8 Februari 2010
28-365

Minggu, 07 Februari 2010

Sedikit Curhat tentang project 365

ternyata membuat 1karya1hari itu gampang.gampang susah

tingkat kepuasan saya berkarya fluktuatif
sekarang lagi ga puas-puasnya ma hasil yang dibuat

jadi semakin terkesan abal-abal dan asal-asalan
-saya juga ga pernah nganggep karya2 saya bagus kok, masih standar pisan lah ini ma, da kosakata saya miskin-
habisnya ngebuat corat-coret ini kadang mepet ke pergantian hari sih
ngejar deadline
ga total dalam berkarya

dari sini bisa diliat konsistensi dan keseriusan saya masih kurang dalam ngejalanin sesuatu
belum bisa disebut profesional dalam bekerja

oh iya yang saya tulis ini bukan PUISI

saya cuma corat-coret doang,,
moga-moga isinya bermakna lah
minimal buat diri sendiri
dan moga aja bisa buat orang lain juga
moga bisa dipahami aja sih
hehe..
nuhun

Menyimpan impian

Ini bukan angan
Ini impian

Bukan milik sendiri
Tapi amanah yang diberi
Agar di jalan ini bisa terus berlari
Bukan sekedar berjalan karena yakin merasuk diri

Kata-kata lampau menyimpan energi
Dada tegap kuatkan hati
Di jalan ini aku yakin akan menjadi sesuatu
Karena di pikiran telah menjadi impian
Menjadi orang ahli
Di bidang pasti
Yang berbicara dan pahami segala pangan







*Ahad, 7 Februari 2010
.:::.27-365.:::.

Siapa

terkunci sendiri dalam rumah
tersisa jendela tanpa besi
mata terbuka pukul sepuluh
matahari tinggi seakan masih pagi berkabut
kebiasaan baru penyiksa laku

buruk polaku
tak kenali lagi darahku
pada satu titik bertanya siapa aku
terkikis pergaulan waktu
belum hilang tanya
siapa aku?




*Sabtu, 6 Februari 2010
.:::.27-365.:::.

Hidup Maya

Tatapi layar
mulut terdiam
tangan bicara
jauhi realita

ini dunia maya
berbincang, melihat, mendengar

isi semu tak terelakkan
walau kadang meresap ganggu jiwa
merusak jalinan asli di dunia nyata
memperbaiki jendela pikiran
di lain ruang

nyata tetap nyata
maya tetap maya
tapi keduanya telah membaur
dan kini
separuh hidup adalah maya





*Jumat, 5 Februari 2010
.:::.26-365.:::.

Menjauhi Masa Lalu

detik ini jadi kemarin
syukuri kebaikan
pelajari kesalahan
tak perlu sesali apa telah terjadi
karena semua takkan kembali
untuk terulang lagi

sangat jauh masa lalu
bila hanya untuk dikejar
tak perlu sengaja
akan jauh sendirinya

cukup dipandang
hindari larut tenggelam
agar tetap berpijak
pada jalan kehidupan
realita itu kini
belakang hanya memori
terlampau jauh dari sini





*Kamis, 4 Februari 2010
.:::.25-365.:::.

Tanya Pada Harta

mungkinkah materi timbulkan hati berseri?
hanya senyum semu sesaat
jika nilai bahagia adalah materi
bagai selintas angin berhembus

tertawa hanya tertawa
topengi kesedihan

tanya pada harta!
apa aku bahagia
tanya pada harta!
gunakah ia usir duka
tanya pada harta!
hangatkah ia temani sepi
tanya pada harta!
berapa ia peduli
tanya pada harta!
pernahkah kami saling bicara
tanya pada harta!
bisakah hapus air mata

kawanku tak berharta
tapi bernilai tak ternilai
lembaran itu bernilai
tapi hanya nilai nominal
raga, mata, telinga lebih indah temani
dari sekedar harta




*Rabu, 3 Februari 2010
.:::.24-365.:::.

Mengerti Bahasamu

Tidak ada kegaduhan sedari kemarin
ruang ini masih saja senyap
hampa? hanya kamu dan saya
lidah tak berkata
bibir tak terbuka
telinga sepi

tanpa kosakata aku mengerti
dalam hati kita pahami
mata saling bicara
kita tahu walau saling membisu

hadapi segala situasi
aku terjaga kau kulindungi
dadak tawa sama dengan bukti
kita saling mengerti

saat sejam lalu kuhapus air matamu
tak perlu cakap kata
kita tahu tubuh berbahasa





*Selasa, 2 Februari 2010
.:::.23-365.:::.

Butiran Nasi Semalam

ternyata sisa makan tadi malam terbuang
terjemur kini dalam terik cahaya siang
kukira hanya sisa
tapi mereka lahap tak sia-sia
mengais tak pantas
akibat kami tak bersyukur pada di Atas

menguap logika akibat perut meraung
bukan karena nafsu keinginan
hanya memanjangkan jatah pernafasan

lihat sendiri!
warna putih telah menguning dalam wadah mereka
demi pelenyap lapar mereka
demi bayi mereka
demi kelangsungan hidup mereka
semua itu berasal dari butir nasi tertinggal di piring kita





*Senin, 1 Februari 2010
.:::.22-365.:::.

Fatamorgana Interaksi

Uluran tangan tak berpenghalang
memegang erat membantu cepat
cekatan bersikap, peka kondisi
tak pernah lihat diri
sekeliling lebih pantas disadari

untuk populasi mereka hidup
sekedar adaptasi mudah sanggup
ego pribadi tak terdengar walau sayup
jadikan hari tenang hidup disini

tak terlontar sebiji pun caci maki
tak pernah ada ingkar atas janji
karena hangat interaksi tak pernah mati


...
ah tidak!
mana interaksi tadi?
mana pemandangan yang kunikmati?
lenyap mendadak!
fakta asli sangatlah galak!
sikut kanan hantam kiri
aku sesalkan aku tersadarkan









*Ahad, 31 Januari 2010
.:::.21-365.:::.

Muka Beda Hati

Paras malaikat
belum tentu sejalan hati
tak ada kepastian suci tindakan
wajar tertipu
timbul sesal lihat tingkah laku

bagai misteri laut biru
dalam, dasarnya pun tak tahu

kini, untuk apa perhatikan tampak
jika kecewa yang dapat
tak perlu senang akan rupawan
baik hati sendirinya yang akan muncul ke permukaan
cukup jadikan orang di sisi nyaman






*Sabtu, 30 Januari 2010
.:::.20-365.:::.

Kata Mutiara

Begitu indah
Begitu berguna
Saran sikap perilaku
Keluar dari orang bijak
teladan bertingkah
satu syarat itu semua
"cukup laksanakan"

tapi hanyalah sampah
saat terbaca dan terlupakan
hanya lintasi mata
tanpa serap dalam tindakan

terbuang percuma
pemikiran brilian
agar berguna
menjadi ampas busuk sejarah






*Jumat, 29 Januari 2010
.:::.19-365

Cermin, Katakan Padaku!

satu mengganjal tujuh hari kemarin
nihil tahu situasi
pasti ada salah terjadi
namun diri buta solusi

harus bertanyakah?
tapi pada siapa?
rumput terlalu lelah bergoyang
awan terlampau jauh melayang
malam gelap tanpa bintang
membauri alam pun jarang

sudut kamar terhias cermin
mungkinkah ia penjawabnya?

apa yang salah padaku cermin?
bisu ia menjawab
apa yang terjadi cermin?
senyap ia teriakkan

lama menunggu
hanya dapat hasil kosong
terbisik, tertampar, tersadar
jawaban ada dibalik diri

buruk bukan bayangan
ia muncul dalam pikiran
untuk perbaiki kelakuan
jadikan pelajaran
raih masa depan
merubah sikap agar rupawan






*kamis, 28januari2010
.:::.18-365.:::.