“Lantunan nada-nada lagu bagaikan perjalanan kehidupan”
Cuma analogi lain dari “hidup bagaikan roller coaster yang kadang di atas dan kadang di bawah”.
Disini penulis hanya ingin mengungkapkan kalau hidup kita itu indah layaknya lagu. Tentu konootasi lagu disini bukanlah lagu yang diciptakan manusia, melainkan ‘lagu kehidupan’ yang diciptakan “Sang Komposer”.
Pernahkah anda bayangkan bila lagu yang kita dengar hanya berisi satu nada dan dimainkan terus berulang-ulang? Entah itu nada tinggi saja atau nada rendah saja, Bosan bukan? Begitu juga hidup, bila kita hanya mengalami atau menjalani cerita hidup yang itu-itu saja pasti kita akan bosan. Tinggal tunggu waktu untuk bosan dan muak saja. Maka dari itu, “Sang Komposer” tidak membiarkan itu terjadi begitu saja. Ia memberikan kita nada tinggi dan rendah bergantian untuk dinikmati.
Kita analogikan nada tinggi dalam lagu adalah saat-saat kita mengalami kesuksesan hidup, saat kita bisa membusungkan di hadapan orang banyak, saat kita bisa menggapai mimpi dan meraih cita-cita kita. Dan mari kita simbolkan nada rendah itu adalah saat dimana kita terpuruk, dimana mental kita pun tak sanggup untuk menjalani hari yang harus dihadapi, dimana kegagalan menjadi cap penghias muka kita.
Bukankah bila nada tinggi sebuah lagu terasa indah bila kita telah mendengarkan nada rendah terlebih dahulu, dan nada rendah pun terasa indah karena begitulah komposisinya dari sebuah lagu tersebut.
Kita aplikasikan dalam kehidupan nyata. Memang akan indah bila kita mengalami waktu-waktu kesuksesan kita, tapi itu terasa indah karena kita telah mengalami masa-masa terendah kita. Dan akan terasa sakit bila kita mengalami masa terpuruk karena kita tahu nikmatnya merasakan puncak dunia.
“Sang Komposer” sengaja membuatkan lagu kehidupan kita yang berisi nada rendah dan tinggi agar kita bisa menikmati kehidupan kita. Ia sengaja memberi nada tinggi pada kita agar kita bersyukur padaNya, dan memberikan nada rendah pada kita agar kita tetap ingat padaNya.
Pada saat nada tertinggi dimainkan, yang kita bisa hanya memainkan nada lebih rendah kemudian, bisa saja perlahan atau drastis sekaligus. Dan saat nada terendah telah dimainkan, yang kita bisa hanya berusaha memainkan nada-nada lebih tinggi kemudian.
Satu nada atau satu bagian lagu yang kita alami adalah simbol dari peristiwa-peristiwa yang kita alami silih berganti. Sayangnya satu nada atau satu bagian dari lagu tersebut tidak bisa kita ulangi walau terasa indah. Jadi biarkanlah nada yang sudah berlalu, tak perlu berusaha merubah nada yang telah kita lalui, tapi berusahalah membuat nada selanjutnya lebih enak didengar.
Seindah apapun lagunya, seberapapun lama durasinya, kita hanya mengalami satu lagu. Maka dari itu resapi semua elemen lagu tersebut di setiap bagiannya.
* Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar