kamu bilang ceria bahagia
tapi kenapa kau hujankan air mata di bahuku
memelukku kaku
apakah itu bentuk tipu?
agar ku layu
tak perlu lama,
setelah itu
kamu bilang kamu lesu menghadap waktu
serta mengingat masa lalu
sedih, putus asa, dan malu
tapi mengapa tawa itu cukup kau mampu
dasar kau batu
apakah semua hanya ambigu?
kau pikir itu lucu? membuatku diam terpaku
dan lalu kamu katakan 'ya sudah'
untuk sekedar menimbulkan tanda tanya
kemanakah selisih debat ini bermuara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar