Kamis, 20 Mei 2010

Akhirnya maen lagi di satu acara

malam ini ada acara sebut saja acara sukuran ulang tahun pacar teman saya
sebut saja nama teman saya bewok atau maichel galileo

saya bersama teman saya arya (pam2) dan hanief
di percaya untuk ngisi sound musik di acaranya,
lokasi acara ini terletak di Che.co jatinangor

setelah sekian lama ga ngisi musik di suatu acara
akhirnya maen lagi
walaupun cuma kecil2an
walaupun ga make panggung
walaupun maen akustikan doang
walaupun maen lagunya ga pake distorsi
tapi memuaskan

karena satu alasan yang cukup kuat
lagu saya dipublikasi juga di sebuah acara
walaupun juga belum rapih, tapi yang penting puas!
hahaha
judul lagu itu "Dengarkan Angin Berbisik"
lagu tentang kehilangan seseorang selamanya
berkaitan dengan postingan sebelumnya
cerita dibalik lagu itu sangat kuat dapet inspirasinya dari pengalaman itu

terima kasih juga kepada teman saya radit yang merekam saya ketika tampil dalam bentuk video
yang awalnya saya meminta dia sebelum acara bang bewok mulai
karena sesungguhnya sewaktu saya maen di depan saya lupa kalo saya minta direkam
terima kasih kepada dia yang memegang kata2nya

yasudeh yang penting saya senang,
dan untuk sementara saya tidak punya kata2 lagi untuk mengungkapkan kepuasan dan kesenangan
walau tugas numpuk dan calon begadang-boy 2 hari ke dapan
dan terimakasih juga kepada bagus selaku pemilik laptop agar saya bisa menulis postingan kebahagiaan ini

sempat kecewa juga walau ada cewe yang di undang yang ga dateng
hehehe
tapi yang penting udah nampil

sempet ga enak jg ngeliat temen nangis gara2 denger lagunya,
maaf ya, ga maksud buat macem2

ciao...

Rabu, 12 Mei 2010

Kehilangan itu Pahit *curhat -in memoriam-*

hilang barang,
hape? laptop? motor? mobil? uang?
sakit pastinya
pemberian dari orangtua?
malu mau ngomong
tapi mending kalo orang tuanya kaya, duitnya segunung
tinggal beli lagi
tapi kalo orangtuanya juga punya uang pas-pasan
mau ngomong apa?
apalagi belinya susah payah
sampe mereka makan di irit2

pemberian dari orang spesial lainnya? kayak pacar, sahabat, atau temen
guilty feeling yang sangat amat dong

terus kalo keilangan barang dari hasil jerih payah kita sendiri
yang kita juga beli setengah mati
sampe hampir mati beneran
bisakah kita menahan tangis?

Pait. . . . pait. . . . pait. . . .

itu baru keilangan barang
gimana kalau keilangan orang yang kita sayang dan cintai?
masih bisakah kita tersenyum menutupi semua hujan yang siap turun dari indra penglihatan?
salut. . . salut. . . salut. . .
bagi mereka yang mampu memasang topeng manis berjudul senyuman dibalik semua kepedihan yang sangat pahit

oooohhh... udah ga kerasa setaun lewat dari tanggal itu
3 Mei 2009
"Sang Malaikatku" udah pergi aja dari hidup yang sebentar ini
kalau mau dibilang pergi, tapi itu bukan pergi, karena dia diam aja di tempat
itu juga dianterin waktu perginya sampe sana
mau mengucapkan selamat jalan, tapi dia tidak berjalan
karena dia terbaring begitu aja
mau dibilang tidur untuk selamanya juga ga bisa
karena nanti juga "dibangunin"
lalu apa ya?
mungkin istilah saya yang saya anggap paling tepat 'terbaring terpejam menanti' aja kali ya
biar deh istilahnya panjang juga

sedikit flashback ke taun  2009
hari-hari dipenuhi dengan lingkungan rumah sakit menjadi biasa
karena bulan januari-April bolak-balik RS terus
untuk menemani Sang Malaikat yang terkekang dalam rasa sakitnya
harusnya rutinitas itu jadi membosankan dan membuat mood turun
atau bahkan sedih ngeliat dia yang butuh banyak pertolongan dari orang
hanya untuk melakukan hal-hal kecil
dan dia seakan jadi sangat manja
tapi itulah dia
Sang Malaikat yang bisa membuat saya tetap tersenyum
senyumnya meneduhkan hati selalu

feeling saya mengatakan saya sudah harus siap berpisah
waktu yang begitu lama membuatnya tersiksa menguatkan itu
pada 3 Mei 2009 petang betul saja saya sudah harus tidak jumpa lagi dengannya di dunia nyata
pahit
Sang Malaikatku sudah tidak ada di semua pandangan realita
sudah tidak berada di samping jasad saya
selalu merasa ada yang hilang terhadap banyak hal
baik yang kecil maupun yang besar
mimpi-mimpi yang semula dirajut untuk dibuat nyata menguap begitu saja bersama tetesan rintik hujan sore itu

dan tak terasa sudah setaun aja berlalu
dan ternyata bisa juga dilalui
dan ternyata rasa kehilangan itu belum hilang, atau mungkin tidak akan hilang
saya pilih tidak akan hilang saja
dirasa lebih baik untuk saya sendiri
tapi dunia bukan untuk berdiam diri begitu saja
di tempat kita merasa kehilangan
dunia menunggu kita untuk dihadapi
dia mengharapkan kita yang jantan
agar "Pemilik Dunia" juga senang toh 

saya ambil poin penting aja deh

segala bentuk kehilangan adalah sebuah peringatan kecil kita atas berbagai macam hal besar penting lainnya
semua kehilangan memang pahit
tapi itu hanyalah awal
agar kita bisa menjadikan kisah selanjutnya terasa manis


*smile*
-alessmaroon-