sependek itukah jalan pikiranmu?
hai penjudi
susah payah peras keringat
hanya dihabiskan di meja peraduan
bungsumu kelaparan
sulungmu telah berani melawan
istrimu kini mengadu nasib di jalanan
haram juga nasi yang mereka makan
kini coba hilangkan beban pikiran
bersama minuman memabukkan
akibat hutang bertumpukan
melalui pangeran, ratu, dan raja
lalu kubus bertitik satu hingga enam
tak lewatkan pula tebak angka
perlahan hidupmu dekati palu kehancuran
senin, 15 Februari 2010
35-365
Tidak ada komentar:
Posting Komentar