Sabtu, 06 Maret 2010

penjudi

sependek itukah jalan pikiranmu?
hai penjudi

susah payah peras keringat
hanya dihabiskan di meja peraduan

bungsumu kelaparan
sulungmu telah berani melawan
istrimu kini mengadu nasib di jalanan
haram juga nasi yang mereka makan
kini coba hilangkan beban pikiran
bersama minuman memabukkan
akibat hutang bertumpukan

melalui pangeran, ratu, dan raja
lalu kubus bertitik satu hingga enam
tak lewatkan pula tebak angka
perlahan hidupmu dekati palu kehancuran



senin, 15 Februari 2010
35-365

Tidak ada komentar:

Posting Komentar