Selasa, 14 Desember 2010

cahaya keraguan

cukup waktu untuk memutarkan bumi sekali mengelilingi matahari
dan kini aku merayap di tepi langit mencari kepastian
melewati rekayasa halusnya awan yang seakan lembut tapi menjebak agar terjatuhkan

aku rasa aku telah menggapai sang bintang yang kuimpikan
yang selalu kuperhatikan dan tak lepas dari pengamatan
mata mengintip melihat genggam telapak tangan yang berisi kosong
tangan ini belum menggenggam apapun
bintang pun hanya membalas tatapanku, bukan menghampiri

setiap saat bintang itu berpijar
aku yakini sebuah kepastian dia datang dan terus menerangiku dengan cahaya
tidak peduli ada matahari yang menang kala mewarnai siang
dan malam yang menghapuskan terang

aku hanya melihatmu mengedipkan cahaya
bukan benderang
atau mungkin akulah yang tidak melihat kau benderang
karena ku sendiri tidak melihat terang
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar