aku tak pernah bermimpi
singgahi jalan kenistaan
tapi aku pun tak mampu untuk sekedar sadar
aku ingin ini hanya angan
yang terisi tawa canda di baliknya
mataku selalu terbelalak
bila dapati ku sendiri sedang berprofesi
bukan semangat yang kudapat
hanya debar jantung yang meningkat
diiringi dendang lambung di setiap aksi
di perjalanan kereta
di dalam angkutan kota
menyusup di malam buta
karena aku juga malu jadi peminta
aku hina!
aku terpaksa bangga!
ini bukan sekedar untukku
dalam gubuk berjuluk istana
belahan hati dan buah hati setia menunggu
demi aku dan setiap hasil curianku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar