merajut langkah melanjut hidup
tanpa arah, tanpa tujuan
dan cukuplah malam terselimuti resah
isyarat taman hati yang tak kunjung basah
di hela nafas yang ku punya
terkubur hasrat untuk bertanya
dimanakah mereka?
bahagiakah mereka?
saat ingin kususul mereka
berjumpa, dan sekedar lihat wajahnya
aku takluk,
oleh dahsyatnya pesan mereka
yang tertanam jauh di dalam dada
"nyawamu bukan ditanganmu"
semakin jauh aku pergi
semakin melonjak hati tuk kembali
pulang ke kampung halaman
pulang ke tempat aku dilahirkan
dimana sempat ku tahu kebahagiaan
dimana disitulah rekaman kehidupan
yang kini tergeletak berpuing-puingan
akibat ledakan, akibat pertempuran, akibat peperangan
dan kini aku terbuang
menjadi sampah jalanan
terperangkap dalam indah kenangan
tahukah kalian?
air mata ini untuk kalian?
ayah, ibu, adik, paman yang telah berjalan di peristirahatan
inspirasi : dari para anak yang menjadi korban perang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar